Ratusan Mahasiswa Siap Hadapi Tantangan pada Era Revolusi Industri 4.0 |
Ditulis oleh Panitia Semnas Bahtera |
Senin, 26 November 2018 08:48 |
![]() Dalam sambutannya, Joko Purwanto, M.Pd. selaku ketua panitia penyelenggara menyatakan bahwa tujuan kegiatan seminar tersebut adalah untuk memberikan bekal dan pemahaman tentang betapa pentingnya pengembangan bahasa, sastra, budaya dan pembelajarannya pada era revolusi industri 4.0. Hal ini karena perkembangan teknologi informasi sudah semakin luar biasa. Oleh sebab itu, era digital ini hendaknya mampu menjadi penjembatan yang baik bagi peningkatan pengembangan dan kualitas pembelajaran bahasa, sastra serta budaya. Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag. selaku perwakilan dari pihak rektorat juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa era revolusi industri 4.0 merupakan era yang mampu memberikan manfaat sekaligus ancaman bagi semua lapisan masyarakat. Oleh sebab itu, era revolusi industri 4.0 hendaknya mampu disikapi secara bijak oleh semua pihak. Acara dilanjutkan dengan sesi seminar yang diisi oleh Prof. Dr. Rustono, M.Hum. (Universitas Negeri Semarang) yang memaparkan tentang berbagai permasalahan kesalahan berbahasa yang dihadapi pada era revolusi industri 4.0 serta betapa pentingnya peran guru dan dosen dalam memperbaiki kesalahan berbahasa. Sementara itu, Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. (Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta) memaparkan berbagai macam dinamika keberadaan perempuan dalam keluarga dan masyarakat yang dipresentasikan ke dalam puisi perempuan penyair Indonesia pasca orde baru, mulai dari aktivitas perempuan dan eksistensi mereka di ruang publik sebagai perempuan yang cerdas dan mandiri serta berani melakukan perlawanan terhadap berbagai macam bentuk ketidakadilan. Di sisi yang lain, Prof. Dr. Sukirno, M.Pd. (Universitas Muhammadiyah Purworejo) memberikan paparan mengenai keefektifan metode kuantum terhadap kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya-karya kreatif, seperti kumpulan puisi, dongeng, cerpen, novel, dan sebagainya. Amelia Sara Falanta salah satu peserta pemakalah menyampaikan "Kegiatan ini sangat menginspirasi kita dalam mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menginspirasi kita untuk berani menjadi pemakalah", berdasarkan pengalaman yang dialami oleh peserta semoga kegiatan SEMNASBAHTERA selanjutnya dapat kembali menginspirasi mahasiswa UMP. |